BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ilmu fisika
dapat diterapkan dalam kehidupan untuk digunakan manusia. Ilmu fisika akan
berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk hasil teknologi.
Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan sebagi hasil
teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu konsep fisika
dan ada yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu fisika akan mendasari
perkembangan peralatan yang digunakan manusia. Penemuan-penemuan terbaru dalam
bidang fisika akan memperbaiki teknologi yang sudah ada.
Banyak
orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya
mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang
beranggapan bahwa Fisika hanya mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang
tidak menyadari bahwa banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan
kita melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu dasar yang sangat
dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa Fisika sangat penting dalam
kehidupan kita? Tentu karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang
melibatkan ilmu Fisika baik kita sadari maupun tan.pa kita sadari. Semakin kita
memahami Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika mempunyai cakupan yang luas.
Aktifitas
manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena alam. Disadari
maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan dengan fenomena
alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan
gejala alam yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu dari
ilmu fisika yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Kapal Selam”, yang menjadi pertanyaan kita adalah Bagaimana bisa
kapal selam dapat diposisikan dalam keadaan terapung, melayang dan tenggelam di
dalam air? Bagaimana cara kerja kapal selam itu sebenarnya? Hal-hal inilah yang
akan dibahas dalam makalah kali ini.
Anda tentunya
sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di
permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep
terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama
diteliti oleh Archimedes. Menurut Archimedes, benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke
atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai
berikut.
dengan: FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3),
dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Dapat dilihat bahwa besarnya
gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung pada massa jenis
fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi.
Hukum
ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga. Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok
maka agar balok berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan
harus lebih kecil dari pada volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada
terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda
melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume balok
dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda. Jika rapat massa
benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya
total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam. Berdasarkan
Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami
dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya keatas (Fa) dari
zat cair itu.
Dalam
hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut
yaitu seperti berikut.
• Tenggelam
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w)
lebih besar dari gaya ke atas (Fa) atau w > Fa. Volume bagian benda yang tenggelam
bergantung dari rapat massa zat cair (_)
• Melayang
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w)
sama dengan gaya
ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang w = Fa.
• Terapung
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w) lebih
kecil dari gaya ke atas (Fa) w > Fa.
Misal : Sepotong
gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus
tersebut akan
naik ke permukaan zat cair (terapung) karena : FA > W
1.2 Rumusan
Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini adalah :
a.
Apa itu kapal selam dan jenis kapal
selam?
b.
Bagaimana sejarah pembuatan kapal selam?
c.
Apa manfaat kapal selam?
d.
Bagaimana cara kerja kapal selam?
1.3
Tujuan Makalah
Adapun Tujuan yang kami maksudkan dalam
Makalah ini yaitu :
a.
Mengetahui apa itu kapal selam
b.
Mengetahui bagaimana sejarah kapal selam
c.
Mengetahui manfaat kapal selam
d.
Mengetahui cara kerja kapal selam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kapal Selam
Apa itu kapal selam? Kapal selam
adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya
digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut
memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya
masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal
selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk
bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.
Jerman memiliki kapal selam yang populer dengan sebutan
U-Boat yang merupakan ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam
Perang Dunia I sebagai sistem senjata yang mematikan bagi Angkatan Laut lawan
terlebih-lebih pada Perang Dunia II. Sehingga terkenal dengan sebutan U-Class.
Selain Jerman, negara yang populer menggunakan kapal selam sebagai kekuatan
utama Angkatan Laut adalah Uni Soviet/Rusia.
Akibatnya, kapal selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal
selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut, kapal
selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali,
volume air dalam rongga akan bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam.
Gambar : Kapal Selam
Jika kapal selam akan muncul ke
permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga
rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal selam mengalami gaya apung
sama dengan berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan
dan mengapung.
Di zaman
sekarang ini kapal selam masih menjadi salah satu arsenal tempur yang masih
ditakuti. Kemampuan kapal selam yang bisa menyerang secara diam – diam sehingga
sulit terdeteksi lawan, kemudian menghilang dengan cepat. Berikut ini beberapa
tipe kapal selam baik yang bertenaga diesel maupun nuklir. Urusan kapal selam
memang dua negara ini, Amerika dan Rusia memang masih yang terbaik, karena
mereka punya segalanya, baik teknologi maupun pendanaan.
Jenis-jenis kapal selam antara lain :
A. Berdasarkan Tenaga Penggerak (propulasi)
Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak
kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini
begitu handal sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu
memiliki kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir
hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam
keadaan tertentu , kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam
nuklir.
Munculnya Kapal Selam Nuklir sekitar
enam bulan sebelum pecahnya PD II, pada Maret 1939 Dr George Pegram dari
Columbia University, New York, mengusulkan kepada Angkatan Laut AS ( US Navy )
untuk mengembangkan pemakaian uranium sebagai sumber daya, termasuk untuk
menggerakkan turbin kapal selam. Angkatan Laut tertarik dan memulai riset.
Tetapi setelah pengboman Pearl Harbour dan AS terlibat dalam perang, semua
material yang berkaitan dengan tenaga atom ditarik, dipusatkan untuk "
Proyek Manhattan " guna pembuatan bom atom pertama ( Little Boy dan Fat
Man )
B. Berdasarkan Fungsi
Kilo
Kapal selam buatan Rusia ini
dibangun sekitar tahun 1980 dan banyak diekspor ke berbagai negara. Kapal selam
berbobot 3000 ton jika menyelam ini di awaki oleh 60 orang kru. Kapal selam
sepanjang 70 meter ini dilengkapi dengan dua generator diesel, motor elektrik
dan baling-baling tunggal enam bilah. Kapal selam ini di persenjatai dengan
enam tabung torpedo kaliber 21 inci dan mampu melaju 16 knots waktu menyelam,
bila dipermukaan 12 knots.
Tipe 209
Kapal selam buatan Jerman ini
berbobot selam 1440, bobot permukaan 1320, dengan panjang 61 meter. Dengan
mesin empat generator diesel MTU, sebuah motor elektrik dan baling-baling
tunggal. Kapal selam yang dilengkapi dengan peluncur torpedo 21 inci ini mampu
melaju di kedalaman dengan kecepatan 22 knot.
Typhoon
Di era tahun delapan puluhan kapal
selam rusia ini menjadi kapal selam terbesar didunia. Bagai mana tidak, kapal
selam yang diawaki oleh 150 kru ini berukuran super besar dengan panjang 170
meter dan bobot selam 30.000 ton. Kapal selam ini mampu melaju 24 knots karena
dilengkapi dengan dua unit reaktor dengan dua unit baling-baling. Dalam urusan
persenjataan, kapal selam ini ditakuti karena dilengkapi dengan rudal balistik
SS-N-20 Sturgeon yang mampu menghajar kota-kota penting di Amerika. Selain itu
Kapal selam inijuga dilengkapi dengan delapan unit tabung torpedo.
Ohio
Untuk menandingi Rusia dalam bidang
pertahanan, amerika pun menciptakan monster laut yang menakutkan juga. Kapal
selam nuklir ini diawaki oleh 160 kru dan dilengkapi rudal balistik Trident
yang sanggup menghantam kota-kota penting di Rusia. Kapal berbobot selam 18.750
ton, dan panjang 170 meter dilengkapi dengan sebuah reaktor S8G dengan
baling-baling tunggal sehingga mampu melaju dengan kecepatan sekitar 20 knots.
Selain dilengkapi dengan 24 pelontar vertikal rudal balistik kapal selam ini
juga dipersenjatai dengan empat tabung torpedo.
2.2 Sejarah
Kapal Selam
Meskipun di zaman sekarang sama-sama
merupakan alat persenjataan yang menggetarkan, namun dibandingkan pesawat
terbang atau tank misalnya, maka sejarah kapal selam ternyata sudah jauh lebih
tua. Sejak abad pertengahan, para penemu atau investor di Eropa sudah mulai memikirkan
bagaimana membuat kapal yang dapat menyelam dan timbul lagi dengan dayanya
sendiri, baik untuk kepentingan peperangan maupun sekedar mengamati kehidupan
di dalam laut.
Seorang
penemu dari Nuremberg di Jerman bernama Keyser tahun 1465 dilaporkan sudah
merancang sebuah perahu yang dapat menyelam dalam air. Namun yang secara sadar
merancang sebuah kapal yang menyelam untuk menghindari musuh adalah seorang
inggris yang kreatif, William Bourne. Pada tahun 1578 dia membuat rencana kapal
selam dengan cukup rinci. Dilengkapi dengan tangki-tangki (ballast) yang dapat
di isi air dan di kosongkan lagi untuk mengapung.
Namun rancangan ini
tidak mewujudkan secara nyata, melainkan hanya di tuangkan dalam buku
Inventions of Devices. Padahal sistem tanki balas tersebulah yang di kemudian
hari menjadi suatu kunci terpenting pada kapal selam. Seorang investor Belanda bernama Cornelius
Drebbel, 50 tahun kemudian memberanikan diri mewujudkan sebuah kapal selam yang
berbentuk seperti dua perahu yang di susun yang di tutup dengan kulit agar
kedap air. Lubang-lubang dayungannya juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
kemasukan air . Drebbel tidak menggunakan sistem balas, melainkan dengan
pemberat biasa seperti besi agar perahunya menyelam.
Pada
1620 ia mendemokan kapal selam di sungai Themes di London, dan konon di situ ia
dikabarkan telah memakai pipa dan katup untuk memasukkan udara bersih ke kabin
dan mengeluarkan udara kotor. Sehingga ia merupakan perintis pemakaian
schnorkel, alat kapal selam modern yang di temukan juga oleh orang Belanda tiga
abad kemudian, Adapula orang Prancis, de Son yang membantu
membuat kapal selam untuk membantu
Belanda dalam perang dengan inggris tahun 1652-54. Kapalnya di buat di
Rotterdam, diperkuat dengan tombak-tombak besi di tabrakkan ke kapal musuh. De
Son mengkalim kapalnya mampu mengaramkan 100 kapal musuh setiap harinya dan
dapat mencapai kepulawan jajahan belanda di Indonesia hanya dalam enam pekan
saja, Namun kenyataannya, kapal tersebut tidak mampu bergerak dan hanya menjadi
tontonan saja.
Selang 30 tahun
kemudian, seseorang pastor Italia Giovanni Alfonso Borelli
pada 1680 juga merancang kapal selam yang di gerakkan dengan dayung dan memakai
kantung-kantung pengapung dari kulit kambing . Pastor itu merancang kapal
karena sebagai ilmuan ia ingin mengamati kehidupan dalam laut dengan kapalnya.
Namun rancangan itu tetap tinggal di atas kertas, dan baru mewujud ketika orang
inggris,
Nethaniel Symons mengkopinya tahun 1747
dan menguji perahunya di S. Themes. Laporan pada masa itu menyebutkan kapal ini
mampu bertahan di dalam air selama 45 menit.
Seorang pembuat kapal
Inggris lainnya bernama kapalnya Day pada 1773 berhasil menyelamkan kapalnya
sedalam 30 kaki. Ia memakai pemberat batu yang dapat di lepas dari dalam kapal.
Setahun kemudian ia mencoba lagi di perairan yang lebih dalam, Day bersama
awaknya menyelamkan kapal mereka pada kedalaman 132 kaki tanpa memperhitungkan
bahaya tekanan air yang makin dalam. Kapal beserta awaknya tidak muncul
kepermukaan, dan usaha untuk menolong mereka gagal karena cuaca lalu memburuk.
Di duga kapal selam Day tergencet tekanan air, dan ini merupakan kecelakaan
fatal pertama kapal selam dalam sejarahnya.
Dalam perjalanan
sejarahnya yang sudah cukup panjang tadi, penggunaan kapal selam dengan tujuan
militer untuk menenggelamkan kapal musuh, pertama kali di uji coba pada 1776
oleh seorang pejuang kemerdekaan Amerika, David Bushnel. Lawannya adalah AL
Kerjaan Inggris yang paling kuat di dunia. Tatkala Revolusi Amerika dimulai
pada tahun itu, Inggris pun dengan kekuatan lautnya memblokade Amerika. Untuk
menebus dan melawan blokade itulah Bushnell membuat kapal selam yang dinamainya
Turtle.
Kapal selam kecil ini
direncanakan untuk menyerang musuh dengan mendekatinya dari dalam air, lalu
melekatkan peledak pada tubuh kapal lawan. Dengan memicu pemicu ledak
setelah 30 menit bom itu dilekatkan, diharapkan kapal selam kecil itu sudah
menghindar cukup jauh apabila musuh mengejarnya. Pada bulan Agustus 1776, kapal
selam yang diawaki Sersan Ezra Lee tersebut di tugaskan untuk menyerang kapal
perang Inggris HMS Eagle yang di lengkapi dengan 64 pucuk meriam, yang merupakan
kapal bendera Laksamana Earl Howe. Kapal Perang ini bertugas memblokade New
York.
Namun Ezra merupakan
orang perama dalam sejarah yang menyerang musuh dengan kapal selam, tidak
begitu beruntung. Karena orang inggris keburu mengetahui dan mengejarnya dengan
sekoci. Ezra pun melepaskan peledaknya dan bom itu meletus di depan para
pengejarnya sehingga Ezra berhasil Lolos.
Dua kali percobaan
menyerang dengan kapal selam dilakukan lagi, tetapi gagal semua. Pada perang
Inggris lawan Amerika tahun 1812-13, Bushnell mencoba menyerang lagi dengan
dengan Turtle yang telah di tingkatkan. Sasaran kali ini frigat inggris HMS
Ramillies yang berada di perairan Connecticut. Awak kapal selam ini berhasil
merapat di bawah kapal inggris itu dan berusaha melubangi lunasnya untuk
menempatkan peledak.
2.3
Cara Kerja Kapal Selam
a. Proses
Penyelaman dan Muncul ke Permukaan
1. Proses buoyancy force untuk timbul dan
tenggelam dalam air
Sebuah kapal selam atau sebuah kapal laut bisa
mengapung karena berat air yang dipindahkannya sama dengan berat kapal itu
sendiri. Pemindahan air ini menciptakan sebuah gaya ke atas yang disebut gaya
apung atau buoyancy force dan bekerja berlawanan dengan gaya gravitasi,
yang akan menarik kapal ke bawah. Tidak seperti kapal biasa, sebuah kapal selam
bisa mengatur gaya apungnya, sehingga bisa membuatnya tenggelam dan muncul ke
permukaan sesuai keperluan. Untuk mengatur gaya apungnya, kapal selam memiliki
tangki-tangki pemberat dan tangki-tangki pelengkap atau penyeimbang yang bisa
diisi dengan air maupun dengan udara. Ketika kapal selam berada di permukaan,
tangki-tangki pemberat tersebut terisi dengan udara sehingga massa jenis
keseluruhan kapal selam menjadi lebih kecil dari pada massa jenis air di
sekelilingnya. Ketika kapal menyelam, tangki-tangki pemberat dipenuhi dengan
air, sedangkan udara yang ada di dalam tangki pemberat tersebut dilepaskan
keluar dari kapal selam sampai massa jenis keseluruhannya menjadi lebih besar
daripada massa jenis air di sekitarnya sehingga kapal selam mulai tenggelam
(gaya apung negatif). Persediaan udara bertekanan dipertahankan di dalam kapal
selam melalui tabung-tabung udara sebagai penopang hidup.
2. Hydroplane untuk mengontrol penyelaman
Sebagai tambahan, kapal selam mempunyai
perangkat-perangkat yang bisa bergerak berbentuk sayap-sayap pendek yang
disebut hydroplane di bagian buritan untuk membantu mengatur arah penyelaman.
Hydroplane akan diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak melewati
buritan dan mendorong buritan ke atas sehingga kapal selam dapat mengarah ke
bawah. Untuk menjaga kapal selam pada suatu tingkat kedalaman, kapal selam
menjaga keseimbangan antara udara dan air di dalam tanki penyeimbang sehingga
massa jenis keseluruhannya sama besar dengan massa jenis air di sekelilingnya
(gaya apung netral).
Ketika kapal
selam mencapai kedalaman jelajahnya, hydroplane akan diluruskan sehingga kapal
selam bisa berjalan lurus melewati air. Air juga didorong di antara tanki
penyeimbang haluan dan buritan untuk menjaga keseimbangan Ketika kapal selam
muncul ke permukaan, udara bertekanan mengalir dari tabung-tabung udara ke
tangki-tangki pemberat dan air di dalamnya didorong keluar dari kapal selam
sampai massa jenis keseluruhannya lebih kecil dari massa jenis air di
sekelilingnya (daya apung positif) dan kapal selam pun muncul. Hydroplane
diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak ke atas buritan, dan
mendorong buritan ke bawah, akibatnya kapal selam akan mengarah ke atas. Dalam
situasi darurat, tangki pemberat bisa diisi dengan cepat dengan udara bertekanan
tinggi untuk membawa kapal selam tersebut naik ke permukaan dengan sangat
cepat.
3. Secondary Propulsion motor untuk berputar
Kapal selam bisa dikemudikan di dalam air dengan
menggunakan kemudi ekor untuk berbelok ke kanan atau ke kiri dan dengan hydroplane
untuk mengatur arah depan-belakang kapal. Sebagai tambahan, beberapa kapal
selam dilengkapi dengan sebuah motor penggerak cadangan yang dapat
dikeluar-masukkan sehingga bisa berputar 360 derajat.
b.
Penanganan Penopang Hidup dalam Kapal Selam
Ada tiga masalah penting yang berkaitan dengan
penopang hidup di lingkungan kapal selam yang tertutup yaitu: menjaga kualitas
udara, menjaga suplai air bersih dan menjaga suhu.
1. Menjaga kualitas udara dalam kapal selam
Ada tiga hal yang harus terjadi untuk menjaga udara di
dalam sebuah kapal selam agar tetap bisa dihirup :
·
Oksigen harus diisi ulang bila oksigen dikonsumsi.
Jika kadar oksigen di udara terlalu rendah, seseorang akan merasa sesak.
·
Karbondioksida harus dihilangkan dari udara. Jika
kadar karbondioksida naik, akan terjadi keracunan.
·
Embun dari udara yang kita hembuskan harus
dihilangkan.
Oksigen disediakan dari tangki bertekanan, generator oksigen (yang bisa
membentuk oksigen dari air yang dielektrolisis) atau semacam “tabung oksigen”
yang mengeluarkan oksigen dengan sebuah reaksi kimia yang sangat panas. Oksigen
bisa dikeluarkan secara terus-menerus oleh sebuah sistem terkomputerisasi yang
mengontrol kadar oksigen di udara, atau bisa juga dikeluarkan dalam beberapa
waktu secara periodik dalam sehari.
2. Menjaga kesinambungan suplai air bersih dalam kapal
selam
Kebanyakan kapal selam mempunyai
suatu perangkat penyulingan yang bisa menarik air laut dan menghasilkan air
bersih. Instalasi penyulingan tersebut memanaskan air laut menjadi uap air yang
akan menghilangkan garam, kemudian mendinginkan uap air tersebut ke dalam
sebuah tangki penampungan air bersih. Instalasi penyulingan dalam beberapa
kapal selam bisa menghasilkan 10.000-40.000 galon (38.000-150.000 liter) air
bersih setiap hari. Air ini digunakan terutama untuk mendinginkan peralatan
elektronik (seperti komputer dan peralatan navigasi), serta untuk menopang
hidup para awak (misalnya, untuk minum, memasak, dan kebersihan diri).
3. Menjaga temperatur udara dalam kapal selam
Suhu lautan yang mengelilingi kapal selam biasanya
sekitar 39° F atau 4° C. Logam dari kapal selam menghantarkan panas dari dalam
kapal ke air di sekelilingnya. Oleh sebab itu, kapal selam harus dipanaskan
secara elektrik untuk menjaga suhu yang nyaman bagi para awak. Tenaga listrik
untuk pemanas datang dari reaktor nuklir, mesin diesel, atau baterai (untuk
darurat).
c. Sistem
Navigasi Kapal Selam
Cahaya tidak bisa menembus lebih jauh kedalam lautan,
akibatnya kapal selam harus dikemudikan melewati air dengan pandangan buta.
Oleh sebab itu, kapal-kapal selam dilengkapi dengan bagian navigasi dan
perlengkapan navigasi yang canggih. Perlengkapan navigasi tersebut adalah :
1. Global Positioning System (GPS)
Ketika di permukaan, sebuah Sistem Pemetaan Global
(GPS) yang canggih dengan akurat menentukan letak garis lintang dan garis
bujur, tapi sistem ini tidak bisa bekerja ketika kapal selam sedang menyelam
dalam air. GPS adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi
dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan
untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Dengan sistem navigasi
GPS, kapal tidak akan tersesat. Setelah memasukkan data tujuan, GPS akan menampakkan
di layar posisi, arah tujuan, kapan harus berbelok, dan bagaimana sampai di
tujuan. GPS juga dapat menampilkan peta pada saat tidak dijalankan.
2. Inertial Guidance
Di bawah air, kapal selam menggunakan sistem pemandu
inersial (listrik, mekanik) yang menjaga jalur pergerakan kapal dari sebuah
titik awal yang ditetapkan dengan menggunakan gyroscope. Sistem pemandu
inersial ini tetap akurat hingga 150 jam waktu operasi dan harus kembali
disetel kembali dengan sistem navigasi lain yang harus diakses di permukaan
(GPS, radio, radar, satelit). Dengan adanya sistem ini, maka kapal selam bisa
ternavigasi dengan akurat dan tetap berada dalam radius seratus kaki dari
tujuannya.
3. SONAR System
Untuk mengetahui letak suatu target, sebuah kapal
selam menggunakan SONAR (Sound Navigation and Ranging) baik secara aktif maupun
pasif. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Cara kerja perlengkapan sonar
adalah dengan cara mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian
menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Sistem sonar bisa juga digunakan
untuk menyempurnakan kembali sistem navigasi inersia dengan mengidentifikasi
fitur-fitur dasar lautan.
d. Proses
Penyelamatan dalam Kapal Selam
Ketika sebuah kapal selam tenggelam akibat berbenturan
dengan sesuatu (seperti dengan kapal lain, dinding jurang atau ranjau) atau
akibat sebuah ledakan di dalam kapal, para awak akan mengirimkan panggilan
darurat atau meluncurkan pelampung yang akan mengirimkan tanda bahaya dari
lokasi kapal selam.
3.4
Manfaat Kapal Selam
a. Untuk kepentingan militer
Kapal selam yang dibuat sejak zaman dahulu pada
dasarnya dibuat untuk kepentingan militer suatu negara. Tak heran kapal-kapal
selam yang dibuat sampai saat ini pun banyak dilengkapi dengan persenjataan
modern. Kapal selam banyak digunakan untuk militer karena dapat dengan bebas
menjelajah wilayah musuh tanpa bisa terdeteksi karena dilengkapi dengan anti
detektor. Selain itu, kapal selam juga dapat digunakan untuk patroli wilayah
suatu negara.
b. Untuk
kepentingan nonmiliter
Selain untuk kepentingan militer, kapal selam dapat
juga digunakan untuk kepentingan nonmiliter seperti untuk penelitian alam bawah
laut. Tidak hanya di dunia militer, ternyata Indonesia juga merupakan sebagian
kecil bangsa di dunia yang telah melaksanakan penelitian dasar laut dan laut
dalam (deep sea) dengan menggunakan kapal selam riset Jepang, Shinkai 6500. Enam
ilmuwan Indonesia dan mitranya ilmuwan Jepang menyelam pada kedalaman lebih
dari 2.000 meter di Palung Jawa pada Oktober 2002. Kapal selam juga dapat
digunakan untuk keperluan wisata, seperti yang ada di Bali. Kapal yang diberi
nama Odissey ini digunakan untuk melihat-lihat pemandangan alam bawah laut di
Pulau Bali
BAB III
PENUTUP
Kapal
selam telah digunakan untuk kepentingan peperangan sejak dahulu kala. Awal mula
pembuatannya pun adalah untuk kepentingan perang atau militer. Sampai saat ini
kapal selam militer paling banyak diproduksi dibandingkan dengan kapal selam
nonmiliter.
Berdasarkan
jenis mesin yang digunakan, kapal selam terbagi dua yaitu kapal selam
menggunakan mesin diesel dan kapal selam nuklir. Kapal selam nuklir biasanya
lebih banyak digunakan untuk kepentingan militer, karena bisa membawa reaktor
nuklir ataupun senjata nuklir di dalamnya. Terlepas dari fungsinya untuk
kepentingan militer, kapal selam juga dapat digunakan untuk kepentingan
penelitian alam bawah laut dan untuk kepentingan pariwisata.
makasih ilmunya...
BalasHapusSangat bermanfaat..
:)