BAB II
ISI
2.1 Layar Sentuh (Touch Screen)
2.1.1
Pengertian Layar Sentuh
Layar
sentuh bahasa Inggris Touchscreen adalah
sebuah piranti elektronika yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai output
(penampil UI) dan sebagai input perintah yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari
atau pena digital. Antarmuka
layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer
dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang
paling mudah untuk mengoperasikan komputer
dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi.
Layar sentuh
banyak digunakan dalam industri manufaktur
yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas
yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat
ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara
massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik, laptop, PDA,
Handphone, kamera digital, Mp3 player, mesin foto copy dan iPod Touch.
Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai
ukuran tampilan.
Layar sentuh
sering dipakai pada kios
informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara
dan rumah sakit
serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia
dalam bentuk monitor
yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada
juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat
dipasang pada monitor yang sudah ada.
2.1.2 Sejarah
Layar Sentuh
Pada tahun
1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang instruktur di
University of Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan
telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research Foundation. “Elograph”
ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun demikian elograph telah
menjadi tonggak sejarah yang signifikan dalam teknologi touchscreen.
Pada tahun
1974 touchscreen pertama sesunggunya yang telah dilengkapi dengan permukaan
transparan dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977
Elographics dikembangkan dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif,
yaitu teknologi touchscreen yang paling populer digunakan saat ini.
HP-150 dari tahun
1983 telah menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen
komersial. Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit,
melainkan ia memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan
penerima infra merah, yang mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di
layar.
Awalnya
touchscreens yang semula hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu
waktu, dan hanya memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras
seseorang menyentuh. Kini telah mulai berubah dengan komersialisasi dengan
teknologi multi-touch. PC tablet yang digagas oleh apel komputer dan diikuti
oleh merek-merek terkenal dunia lainnya telah menjadikan touchscreen
multi-touch menjadi interface utama dengan berbagai kemampuan yang
disediakannya.
2.1.3 Komponen Dasar Layar Sentuh
Sebuah sistem layar sentuh terdiri
atas tiga komponen dasar :
- panel sensor layar sentuh, yang terletak di lapisan luar tampilan dan menimbulkan aliran listrik tertentu tergantung di mana terdapat sentuhan
- pengontrol layar sentuh, yang melakukan pemrosesan sinyal yang diterima dari panel sensor, kemudian menerjemahkannya ke dalam data sentuhan yang disalurkan kepada prosesor komputer
- driver perangkat halus, yang menerjemahkan data menjadi gerakan tetikus, memungkinkan panel sensor untuk berfungsi layaknya tetikus, dan menyediakan antarmuka pada sistem operasi komputer
2.1.4 Macam-Macam Touchscreen
A. Resistive Touchscreen
Sesuai namanya, layar sentuh ini
memanfaatkan perbedaan nilai tahanan (resistansi) untuk menentukan posisi
koordinat sentuhan. Sistem resistive terdiri dari kaca yang dilapisi oleh dua
lapisan bahan metal.
Lapisan bahan metal yang pertama
mampu mengantarkan listrik, satunya tidak bisa. Di atas kedua lapisan itu
terdapat sebuah lapisan anti gores. Di situlah tempat pengguna layar sentuh
melakukan aksinya. Saat monitor menyala, arus listrik dialirkan di antara kedua
lapisan metal. Ketika disentuh, kedua lapisan metal itu saling bersentuhan
mengakibatkan perubahan resistansi pada daerah yang disentuh. Perubahan itu
kemudiandicatat dan koordinat sentuhan pun ditentukan.
B. Capasitive Touchscreen
Layar sentuh ini memanfaatkan perbedaan
nilai kapasitansi untuk menentukan posisi koordinat sentuhan. Berbeda dengan
resistive, sistem capacitive hanya memiliki
sebuah lapisan yang diletakkan di bagian kaca monitor.
sebuah lapisan yang diletakkan di bagian kaca monitor.
Pada saat lapisan yang menyimpan muatan
listrik itu disentuh, sedikit muatan listrik akan ditransfer ke jari penyentuh.
Akibatnya muatan listrik di lapisan itu berkurang. Pengurangan itu kemudian
diukur oleh sirkuit-sirkuit yang terletak di setiap sudut monitor. Setiap
sirkuit memberikan nilai yang berbeda, tergantung posisi sentuhan. Setelah
pengukuran selesai, komputer menentukan posisi sentuhan berdasarkan perbedaan
nilai yang diberikan oleh sirkuit.
C. Surface Accoustic Wave Touchscreen
Surface acoustic wave touchscreen
menggunakan transducer untuk menerima dan mengirimkan sinyal listrik. Selain
transducer, sistem ini juga memiliki reflector yang digunakan untuk membelokkan
gelombang yang dikirimkan oleh sebuah transducer ke transducer lainnya.
Transducer yang menerima sinyal bisa memberikan informasi pada saat gelombang
yang diterimanya terganggu oleh sentuhan. Ia juga akan memberikan posisi
sentuhan secara tepat.
Masalah mana yang terbaik, setiap teknologi
layar sentuh ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Misalnya,
layar sentuh yang ditopang oleh teknologi resistive memiliki harga yang paling
murah, namun karena ia memiliki dua lapisan metal, hanya 75% dari cahaya
monitor yang bisa diteruskan olehnya. Akibatnya, gambar yang dihasilkan
memiliki kualitas yang kurang baik. Dengan
teknologi capacitive, 90% cahaya dari monitor bisa diteruskan. Teknologi ini
mampu mengantarkan gambar yang lebih baik daripada layar sentuh berteknologi
resistive. Layar sentuh berteknologi surface acoustic wave-lah yang paling baik
dalam mengantarkan gambar. Bicara soal ketahanan, layar sentuh berteknologi
resistive dan acoustic wave kurang tahan terhadap gangguan debu. Tidak demikian
halnya dengan layar sentuh berteknologi capacitive. Teknologi capacitive mampu
bertahan hingga 60 juta sentuhan, resistive dan acoustic wave, berturut-turut
mampu bertahan hingga 15 juta dan 30 juta sentuhan.
2.1.5 Cara
Kerja Touchscreen
Secara sederhana, cara kerja sebuah layar sentuh adalah menerjemahkan sentuhan yang diterima pada permukaan layar menjadi posisi koordinat pada layar, kemudian mengeksekusi perintah tertentu yang sesuai dengan gambar yang disentuh pada layar. Sebenarnya bukan gambar tersebut yang memicu eksekusi perintah, tetapi koordinat dari sentuhanlah yang memicu eksekusi perintah. Jadi kira-kira logikanya seperti ini : "Jika koordinat = (x,y) maka kerjakan perintah X".
2.1.6
Penggunaan TouchScreen
a.
Sistem informasi publik
Termasuk dalam sistem informasi publik antara lain kios-kios
informasi, counter check-in pesawat terbang di bandara udara, tampilan petunjuk
arah di tempat wisata, dan tampilan-tampilan elektronik lainnya yang digunakan
oleh banyak orang yang memiliki pengalaman menggunakan komputer yang sangat
terbatas atau malah tidak sama sekali. Sistem layar sentuh lebih mudah
digunakan daripada perangkat-perangkat masukkan lainnya, terutama bagi pengguna
pemula, sehingga informasi yang ditampilkan di dalamnya dapat diakses oleh
sebanyak mungkin pengguna.
b. Sistem restoran
atau ritel
Restoran dan lingkungan-lingkungan berbasis jasa lainnya
dituntut untuk memiliki pola kerja dan target waktu pencapaian yang sangatlah
cepat. Sistem layar sentuh sangat sesuai untuk lingkungan-lingkungan ini karena
sangat mudah untuk dijalankan dan tidak perlu melewati langkah-langkah yang
berkepanjangan. Pelatihan untuk pegawai baru dapat dikurangi dan pekerjaan
pegawai yang telah ada dapat dilaksanakan dengan waktu yang lebih cepat,
sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan lingkungan tersebut.
c. Toko swalayan
Sebuah terminal layar sentuh dapat digunakan untuk
memperbaiki layanan terhadap pelanggan di toko-toko yang sangat sibuk, restoran
cepat saji, pusat transportasi, dan sebagainya. Misalnya, seorang pelanggan di
sebuah toko cukup memasukkan data apa saja yang dibelinya tanpa perlu melewati
antrian pelanggan lain.
d. Pelatihan
berbasis komputer
Karena sistem layar sentuh lebih mudah digunakan daripada
perangkat-perangkat masukkan lainnya, waktu dan biaya yang digunakan untuk
melaksanakan pelatihan dapat dikurangi. Sifat layar sentuh yang interaktif dan
menyenangkan juga dapat membangun suasana pelatihan yang kondusif, baik bagi
peserta maupun pelatih yang terkait.
2.1.7 Keuntungan dan Kerugian
Penggunaan Touchsreen
Pfauth dan Priest (1981) menyebutkan keuntungan dan kerugian
dari digunakannya perangkat layar sentuh, yang antara lain sebagai berikut:
a.
Keuntungan
·
Terdapat kontrol dan interaksi langsung
antara indera penglihatan dan indera peraba masukkan dan keluaran yang
dihasilkan terdapat pada satu lokasi yang sama)
·
Adanya kemampuan untuk memasukkan dan mengawasi
data secara cepat
·
Karena penggunaannya mudah, tidak
diperlukan terlalu banyak pelatihan pengguna dalam mengoperasikan sistem layar
sentuh
·
Hanya pilihan yang valid dan mungkin
untuk diterima yang dapat ditampilkan
·
Mudah diterima oleh penggunanya
·
Tidak dibutuhkannya daya ingat
penggunanya
b. Kerugian
- Besarnya biaya pengembangan sistem layar sentuh sebagai teknologi yang belum lama digunakan dalam barang-barang yang diproduksi secara massal
- Membutuhkan tambahan waktu dalam proses pemrogramannya
- Kurang fleksibel untuk beberapa jenis masukkan tertentu
- Kesalahan pada gambar yang ditampilkan akan menimbulkan kesalahan pengoperasian
- Kelelahan yang dirasakan akibat mendekati layar secara berulang kali
- Jari tangan seringkali menutupi tampilan visual layar
- Diperlukannya metode-metode baru dalam pemrograman perangkat halus